Minggu, 15 Februari 2009

PIIS MAN

Tidak tahu kenapa tiba-tiba mau tanya bu haji tentang ”penguasa” hutan. Padahal sudah 2 tahun disana dan bertetangga saya jarang ngomong dengan bu haji. Menurut orang bu haji adalah orang pintar. Tapi betul, pada waktu giling perdana pabrik, genset bermasalah, para ahli sudah didatangkan tapi hasilnya nol, yang bisa menyelesaikan bu haji dengan sesajinya.

Ini cerita bu haji soal penguasa. Penguasa disitu ada dua, perempuan setengah baya yang cantik dan seorang laki-laki tua. Si perempuan ini suka menggoda, sering orang yang dia tumpangi akhirnya masuk hutan dan tersesat, pagi baru tersadar dan tidak tahu dimana posisi. Sedangkan lelaki tua sering nebeng dan akhirnya mobil itu kecelakaan. Wajar donk kalau saya penasaran, karena yang merubah hutan jadi kebun saya, jadi mesti harus ”tahulah”.

Malam ini saya pulang kerja agak sore (jam 10 malam), kesempatan untuk telpon ke Jawa. Pulang nelpon jam 1 pagi. Sebelum lewat tikungan 199 (km 199 dari makasar) kenapa saya teringat cerita bu haji soal ”penguasa”. Dan betul dengan jelas saya lihat seorang lelaki tua lambaikan tangan seperti mau numpang. Saya kuatkan perasaan supaya tidak tambah kacau, dan yang terpikir adalah Seorang makhluk Tuhan minta bantuan, dan sebagai sesama makhluk Tuhan kita harus ”berbuat baik”. Jadi saya berhenti dan saya bukakan pintu, Dia naik, Saya tidak mau tatap langsung mukanya takut terhanyut perasaan. Saya lirik bajunya seperti bukan dari kain, tetapi dari kulit pohon yang halus dan lembut, bungkusan yang dia bawa seperti cerita yang ada di komik. Mobil saya jalankan. Sampai lewat tempat kosan, saya lirik dia masih tenang-tenang saja, jadi saya terus. Menurut cerita bu haji memang orang tua ini suka nebeng dari tikungan 199 sampai jembatan malino, tetapi menurut cerita kecelakaan terjadi disekitar jembatan malino. Tidak apa-apa yang penting niatan saya baik. Akhirnya sampai di tempat tujuan, kenapa tanpa sadar saya belok ke jalan kecil di dalam alur alam. Di ujungnya jalan saya hentikan mobil, pak tua itu turun sambil menganggukan kepala.

Baru 1 minggu kemudian saya berani cerita ke teman. Saya tidak tahu apa bu haji yang kontak dia atau memang dia mau menyapa

Yang penting PIIS MAN

setelah itu kayaknya bu haji jodohin saya sama anaknya (PIIS BU HAJI)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar