Senin, 09 Maret 2009

PERLINTASAN

”Awas Perlintasan Kereta Api”. Sambil menunggu kereta lewat kubaca pesan itu. Dengan sabar saya menunggu, tidak emosi seperti yang lain berebut di depan, karena teringat.
Pulang dari kebun jam 12 malam, bulan bersinar terang, jadi bisa kulihat sampai 500 meter, indah juga ya kalau begini (tapi nggak minat ngajak ceweku kesitu). Sambil menikmati pemandangan kujalankan motor pelan-pelan, naik bukit berhenti sebentar, kulihat langit, bukit, tanaman, betul-betul kurasa ”Tuhan Maha Pencipta”. Pas kuarahkan pandangan kebawah kulihat ciptaan Tuhan yang lain ”Ular python sebesar tiang listrik panjangnya sekitar 7 meter”. Ularnya bagus sekali, corak tubuhnya dari jenis yang paling cantik. Melintang dengan ekor masih disemak, kepala melebihi setengah jalan (jalan lebarnya 18 meter).

Saya duduk di atas motor sambil merokok, sabar saja mau gimana. Kelihatannya ular itu lagi menikmati pemandangan juga, jadi dia diam tidak bergerak lama. Sampai paru-paruku sesak terlalu banyak rokok kuisap, dia masih cuek. Dengan setengah putus asa dalam hatiku ”Cepat lewat mas sudah malam nih”. Tidak tahu setelah itu dia pelan-pelan masuk semak-semak. Meskipun sudah masuk semak, waktu lewat disitu saya masih tengok kiri kanan, barangkali temannya nyusul.