Selasa, 17 Maret 2009

BATU PONARI CHATTING DENGAN KUNTILANAK ORGANIK

Agak lama saya tidak ketemu kuntilanakorganik, dicari kemana-mana kok nggak ada. Akhirnya kupakai ritual memanggil kuntilanakorganik. Kusiapkan tembakau ranjangan, kertas rokok dan cengkeh. Kebetulan baru dapat tembakau dari Basuki, kuambil sedikit tembakau lalu mulai kugulung dengan tangan. Begitu kuisap dan kuresapi campuran tembakau, wah nikmat sekali, memang sekarang Basuki sudah menjadi formulator rokok organik yang handal. Hati-hati pabrik rokok besar bisa bangkrut nanti.

Sesuai perkiraan, begitu memantau ada aroma tembakau berkulitas, kuntilanak organik mendekat (mungkin karena sama-sama organik ya). Kemana saja sampenyan, kok nggak pernah muncul. Dia sambil senyum ikut gulung tembakau. Sambil ngisap tembakau dia ngenet, masuk ke livedri.com, sing in ke kuntilanakorganik di livedrive. Canggih juga sekarang dia, punya tempat menyimpan file di dunia maya. Dia download file, ternyata rekaman chatting. Tetapi yang mengejutnya ternyata dia chatting dengan batu ponari. Ini obrolan mereka :

Kuntilanakorganik : PIIS

Batu Ponari : PIIS juga

Kuntilanakorganik : sampeyan batu ponari yang terkenal itu ya

Batu Ponari : Iya saya yang di jombang

Kuntilanakorganik : Apa nggak sibuk nglayani tamu kok sempat-sempatnya chatting

Batu Ponari : Ah saya memang sengaja berhenti praktek, biar Panitia punya waktu berpikir bagaimana ngatur antrian, selama ini mereka terlalu sibuk sehingga nggak bisa berpikir membuat sistem antrian yang baik. Saya sangat menyesal sampai jatuh korban kemarin, apalagi setelah ketemu kak Seto, jadi nggak enak perasaan begitu melihat beliau dengan bijaksana memberi nasihat.

Kuntilanakorganik : Canggih juga sampeyan ya bisa chating, padahal baru kemarin anda datang lewat petir, saya saja 10 tahun kenal internet baru bisa bikin blog.

Batu Ponari : Ya nggak sengaja sih, gara-gara Ponari dapat HP 3G saya juga bisa chatting.

Kuntilanakorganik : oo... jadi selama ini kalau saya lihat di TV Ponari mainin HP ternyata lagi ngajari ngenet sampenyan lewat HP.

Batu Ponari : Ya itu karena terlalu asyik dengan HP sampai Ponari nggak perhatikan yang lain, biar kak Seto datang dia cuek saja. Sebetulnya juga salah saya sih, karena ngajak dia main HP terus. Baru saya tahu kalau sebetulnya manusia punya yang namanya teknologi Komunikasi jarak jauh. Apalagi yang 3G bisa suara, gambar dan data dalam satu saluran, hebat khan. Sapta Pangrungu kita kalah, Cuma bisa dengar tapi tidak bisa bersamaan dengan gambar tanaman obat dan catatan ramuan.

Kuntilanakorganik : Kalau dipikir-pikir manusia dulu belajar dari kita ilmu begituan. Jaman Majapahit mereka terbang pakai daun kalapa, sekarang pakai pesawat terbang. Kalau dulu pakai santet, perang irak kemarin mereka pakai rudal. Tapi kenyataan kenapa yang minta kesembuhan lewat sampenyan kok banyak.

Batu Ponari : Sebetulnya ya biasa saja, Cuma bersamaan fenomena banyaknya orang sakit yang nggak punya duit dan banyak TV yang bersaing dapat berita, akhirnya saya jadi terkenal.

Kuntilanakorganik : Lho berarti cara pengobatan sampenyan belum tentu manjur kayak cerita orang.

Batu Ponari : Oo alah gimana sampenyan tho, masak lupa kalau kita ini sebagai makhluk ciptaan Tuhan hanya bisa meminta, ikhtiar dan sabar. Kalau yang diatas mengijinkan pasti mendapatkan jalan.

Kuntilanakorganik : Berarti sampeyan belum tentu senang dianggap pemberi solusi terhadap masalah mereka, apalagi dipuja-puja.

Batu Ponari : Kadang-kadang dilema juga, kita membantu mereka dengan memohon kepada Tuhan, sebagian mereka malah melebih-lebihkan dan membuat masalah sendiri. akhirnya kehadiran kita disalahkan.

Kuntilanakorganik : Memang manusia kalau melihat sesuatu yang tidak biasa dianggap aneh, celakanya jadi salah pengertian kalau tidak diagung-agungkan malah kita dimusuhi. Sampeyan sih jatuh di kepalanya Ponari, anak kampung yang masih kecil, coba kalau jatuh dikepalanya anggota dewan atau pejabat.

Batu Ponari : Saya sebetulnya juga milih, pertama mau jatuh di kepalanya Kyai, tapi kadang-kadang mereka sudah punya banyak batu, nanti saya Cuma jadi koleksi saja

Kuntilanakorganik : Ooo jadi sampeyan jatuh dikepala Ponari supaya terkenal ya...

Batu Ponari : Nggak gitu, saya pikir bisa bantu Ponari yang anak kampung itu, tapi ternyata ada miss komunikasi.

Kuntilanakorganik : Memang gitu.. namanya tidak sejenis, bahasa lain, pasti awalnya terjadi salah pengertian. Rajin saja browsing di internet supaya sampenyan mengerti gimana jalan pikiran manusia. Sudah yaa pamit dulu nanti juragan saya marah tagihan banyak, dia nggak sekaya ponari, nanti saya nggak dapat tembakau lagi.

Batu Ponari : Kenapa sampenyan nggak bantu saja cari duit khan gampang kayak saya.

Kuntilanakorganik : Juragan saya nggak mau, katanya tidak organik, tidak alami, tidak nyaman bagi dia.

Batu Ponari : Iya sudah kita doakan saja juragan sampenyan dapat banyak rejeki yang halal, banyak berkahnya, dapat dinikmati dan bermanfaat bagi orang banyak

Kuntilanakorganik : Amiin amiin amiin, PISS ya, salam sama ponari suruh rajin belajar supaya jadi orang pintar.

TEST DRIVE

Traktor Case 7230 IH dengan 160 HP, ban belakang 42 inchi (tingginya 2 meteran), warna merah dan ber AC, sorot lampunya bisa sampai 300 meter, buatan Amerika. Kalau lewat jalan raya pasti semua mobil minggir dan semua orang berhenti aktifitasnya karena kagum lihat penampilannya. Apalagi kalau 7 beriringan, bunyinya seperti tsunami mau datang.

Traktor tinggal satu yang kerja, sebetulnya malas ngikuti lebih baik tidur. Apalagi lokasi kerja pas terang bulan, dekat kampung botomalangga (dekat rumah pak Wilis satpam). Operatornya anak muda jadi kemungkinan malas kecil, karena biasanya mereka kejar premi.

Tapi karena biasa tidur subuh jadi nggak bisa tidur. Jam 23.00 saya kesana. Setelah 1 jam selesai satu petak, seperti biasa kalau mau pindah petak kita istirahat ngobrol sambil merokok. Traktor dipakir 7 meteran dari tempatku berdiri diatas bukit. Brem... breeeem.. klektek..klektek..klektek (tidak tahu kenapa traktor bagus ini kalau pada putaran rendah seperti ada kelerengya didalam). Bajak diturunkan, lampu dimatikan dan mesin dimatikan. Si Amir operator buka pintu sambil senyum ”Punya rokok mas ?”. Dia ambil sebatang rokok lalu dinyalakan. Berikutnya ngobrol biasa, masalah teknis, mau pindah petak mana sampai rencana dia mau kawin.

Ketika enak ngobrol tiba-tiba traktor bunyi, lampu nyala, bajak diangkat, brem.. brem...(gasnya dimainin) traktor jalan 10 meter tanpa operator. Brem...brem... (gasnya dimainin lagi) bajak turun, lampu mati dan mesin mati. Kita yang didekatnya seperti tertegun sesaat. Tidak tahu kenapa kita malah terseyum, gimana tidak lucu melihat traktor tanpa operator bisa jalan sendiri. Kok bisa tahu ya cara jalankan traktor, karena tidak sembarang orang lho bisa jadi operator Case 7230 (tombol, pedal dan handle banyak). Pernah waktu terjaring operasi lalu lintas operatornya nyerahkan kunci. Polisinya bingung bagaimana pindahkan traktor yang berhenti di tengah jalan. Akhirnya nyerah, operator dicari dirumahnya untuk segera ambil traktor itu (lalu lintas jadi macet).

”Dilanjut saja besok kerjanya”. Si amir mengangguk sambil masih terseyum. Segera dia masuk traktor dan brem..... Jalannya masih santai tetapi begitu sampai jalanan besar dia kebut wuzzz (Case 7230 bisa jalan 90 km/jam). Mungkin dia merasa ditemani di dalam ya. Saya juga tancap gas (kebetulan sendiri tidak ditemani sopir).

”TIDAK MENERIMA OPERATOR SELAIN MANUSIA”
kalau Test Drive saja Boleh Bos.... ?
ndak...ndak...ndak
Tapi siapa yang bisa melarang, kalau nggak kelihatan, kelihatanpun siapa berani melarang ?