Jumat, 13 Februari 2009

SIAPA LEBIH MENAKUTKAN

Tidak tahu jadi ingat kalau malam ini malam jum’at, di tepi danau pinggir hutan ada rumah kayu tua lama tidak ditempati. Konon rumah itu jadi sarang kutilanak. Wah setan yang paling saya benci karena wajahnya cantik tapi ekspresi dingin seperti mayat.

Malam ini dapat pinjaman mobil mandra’ (daihatsu jep C70 tahun 1984), ya namanya mobil kebun umur 20 tahun lebih, keadaanya jangan ditanya, kalau mau belok setir diputar 1,5 putaran baru mulai berbelok, rem dikocok 3 x baru terasa berhenti, lumayanlah tidak kedinginan karena dihangatkan semburan mesin besarnya. Tadi pagi saya tanya mekaniknya ”mobilnya sudah bisa bunyi ?” Dia jawab sambil pasang ban depan ” semua bunyi mas kecuali klaksonnya”. Memang bunyi mesin seperti kereta api, bodinya bunyi kayak tikus satu gudang, jadi biar masuk kebun sendirian dijamin tidak kesepian.

Masuk kebun Pattondon Salu II, kanan kebun, kiri hutan. Tapi dasar apes, begitu tepat di tepi danau tiba-tiba terlihat di sebelah kiri ada ban mobil nyelonong. Saya rem dan turun dari mobil, betul juga ban yang dipasang hery tadi pagi sudah tidak ada (mobil jadi tiga roda). Saya lihat kedepan ban yang lepas tidak kelihatan lagi. Mungkin sudah ada dibalik semak-semak. Tidak bawa senter lagi. Karena takut saya pikir lebih baik pulang jalan kaki saja, kira-kira 20 meter dari mobil sudah tidak kelihat jalan karena gelapnya. Akhirnya balik ke mobil, kalau mata terbuka selalu tenggok kekiri takut tiba-tiba ada yang muncul, lebih baik tidur saja di jok belakang. Dalam hati pasrah saja, selanjutnya tidak berani mikir apalagi banyangkan. Mungkin juga disuruh tidur karena sudah 1 minggu ini saya tidur rata-rata 4 jam per hari.

Jam 3 pagi ada lampu sorot bangunkan saya. PERBAKIN pulang dari berburu babi hutan. Nebeng sampai jalan besar, kemudian berpisah karena dia berlawanan arah. Tidak jadi masalah karena banyak bus dari makassar-tanah toraja lewat jalan itu. Sudah kira-kira 5 bus lewat tidak ada yang mau berhenti. Ada apa ya, tidak kasihan dirimu kepadaku. Akhirnya saya tenggok kebelakang, ya ternyata disitu ada kuburan satu di tepi jalan. Saya sering lewat disitu tapi tidak perhatian. Kuburan itu pas dibawah lampu jalan, jadi kelihatan kalau malam. Baru terasa kalau rambut ini sudah sebahu, badan langsung (langsing), kulit item, muka pucat, baju habis kena lumpur tadi siang karena gali traktor tenggelam. Maklum baru kemarin baru keluar dari hutan (4 bulan dihutan nggak pernah keluar).

Jadi siapa yang menakutkan, kuburannya atau saya yang tepi kuburan ?

Akhirnya ada bus turunkan penumpang, jadi saya naik, meskipun keneknya agak takut tapi pasti lebih takut kalau nolak (mau tak makan ya, kuntilanak aja takut sama saya)