Sudah jam 4 sore, masang tie road (sambungan setir ke roda dibawah) susah banget. Lha iya lah, kalau rodanya segede gitu. Maklum alat berat ini bisa muat 15 ton, tinggi rodanya 2 meter. Tiba-tiba si Akmal senyum-senyum. ”Ada apa kok senyum Mal” emosi juga sementara 6 orang lagi konsentrasi tenaga dan pikiran, Dia kayak main-main. ”Dari tadi kita dilihat-lihat Mas”. Sambil tengok kanan kiri ”Siapa ?”. Sambil gerakan matanya nunjuk pohon yang kira-kira 50 meter ”Diatas pohon mas”. Betul juga Ada gadis cantik pakai baju putih lagi nangkring di pohon sambil membelai rambut panjang dan goyang-goyang kakinya. Antara emosi karena kerjaan nggak selesai dan takut ”Biarin mungkin dia heran, selesaikan saja ini sudah mau magrib”. Begitu saya ngomong gitu yang lain jadi pura-pura nggak takut karena malu dibilang penakut. Tapi karena kerjaaan ini agak rumit jadi kalau yang ngerjakan takut malah nggak selesai-selesai. Dengan sedikit seyum kubilang ”Mungkin dia mau bilang cowok godain kita donk”. Ternyata mereka nggak senyum apalagi ketawa, akhirnya si Akmal nyeletuk ”Sudah sore mas pulang dulu, besok dilanjut”. Itulah yang kuharap saya dengar ”Iya sudah dilanjut besok khan sekarang lembur dibatasi”. Eh masih ada juga yang mengajukan pertanyaan bodoh ”Apa nanti nggak ada yang curi alatnya mas?”. Kujawab dengan sedikit emosi ”Ya kalau ada yang hilang kamu besok tanya yang diatas pohon saja”. Dalam hati saya mau tanya ”kamu cewek mana, kok keluarnya masih sore, khan biasanya keluar malam”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar