Senin, 01 Juni 2009

PUNYA POCONG KOK TAKUT

Banyak orang berpendapat kita tidak boleh takut hantu atau setan. Seorang penakut sangat ingin menjadi berani. Jika hantu tidak lagi menakutkan mungkin banyak artis yang kurang penghasilannya. Sensasi takut bisa dijadikan komoditi (kayak blog kuntilanakorganik he...he.). Tapi jika tidak takut banyak juga ruginya seperti kisah ini....

Latihan Bela Negara, melatih kita agar disiplin, kuat dan patuh seperti tentara. Tidur, makan, mandi, buang air diatur. Tidur dibarak pasukan seperti bangsal kelas teri dirumah sakit umum. Karena datang terakhir dapat tempat tidur paling ujung, sebelah masih banyak tempat tidur kosong. Waktu itu tidak musim latihan, jadi dari lima barak hanya terisi satu barak, itupun setengah yang terisi. Tiap malam kita bergantian jaga/piket. satu orang piket 1 jam. Setiap malam ada satu pelatih yang ikut piket. Tapi pelatihnya pindah tidur saja, datang jam 9 langsung ngorok di ranjang sampingku. Tetapi entah kenapa setelah 5 hari para pelatih pindah tidur di dekat pintu keluar meskipun di atas kursi/meja.

Pada hari ke tujuh ketika gobrol santai dengan seorang pelatih, Dia tanya apakah bisa tidur enak. Ternyata beberapa pelatih kalau tidur di ranjang sampingku selalu didatangi seorang cewek. Kelihatanya dengan cerita itu mengharap saya ikut takut. Padahal saya baik-baik saja, mungkin sudah biasa kalau ketiduran di hutan ketika bangun lihat begituan . Hasilnya saya suka disuruh-suruh kalau ada yang hubungannya dengan takut (ngambil barang di tempat sepi, jaga di tengah malam, jurit malam disuruh berangkat paling belakang).

Jurit malam, disuruh jalan kaki malam hari lewat hutan dan kuburan. sebelum berangkat diberi banyak pesan agar hati-hati kalau lewat di beberapa tempat (keramat). kenyataannya kalau lewat ditempat-tempat itu terlihat banyak pelatih disana (meskipun sembunyi disemak), tapi di tempat tertentu yang membuat perasaan tidak enak malah tidak ada pelatih. Ketika sampai di kuburan terlihat jalur jalan dengan tali rafia, pesan sebelumnya disuruh mengikuti tali rafia itu. Kuperhatikan dulu tali rafia itu menuju kemana supaya kalau tersesat bisa balik. lucunya jalurnya hanya mutar-mutar di kompleks kuburan itu. Di atas pohon besar kelihatan guling berbentuk pocong bergerak-gerak, tapi kayaknya gerakannya nanggung. Kuhampiri pohon besar itu. karena di depan banyak patok kuburan saya lewat memutar. sampai dekat pohon kelihatan seorang pelatih yang sibuk tarik-tarik tali pocong yang tersangkut, karena kelihatan sibuk saya dekati perlahan-lahan. Karena pelatih itu jongkok saya ikut jongkok juga supaya sopan ”Tersangkut ya pak”. Dengan kagetnya pelatih tersebut lompat, mukanya pucat pasi. Saya langsung berdiri, setelah lihat saya dia kelihatan lega. Hasilnya saya disuruh push up.

SIAP ! (dalam hati ”SIAP TENTARA TAKUT HANTU” )

PUNYA POCONG KOK TAKUT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar